Kamis, 27 Agustus 2009

Pasangan Sempurna

Tabloit Aura

Tersebutlah sepasang suami istri yang sudah dua tahun manikah. Keduanya punya sifat yang saling berlawanan. Si suami sabar dan pengalah, di istri pemarah dan selalu memarahi suaminya, padahal si suami dangat mencintai istrinya. Si istri sebenarnya juga sangat mencintai suaninya.

Si suami senag sastra dan selalu post novel di internet, tapi tak seorangpun yang membacanya. Dia ikut menangani foto perkawinan mereka.
Suatu hari, seorang sahabat istrinya akan menikah dan meminta pria tersebut untuk menangani foto perkawinan mereka. Si istri mendesak suaminya untuk menolong sahabatnya.
"Sudah, terima saja. ini bukan proyek terima kasih. Mereka akan bayar, "kata si istri.

"Saya tak punya waktu untuk itu, "sahut si suami.
"Tak punya waktu? stop tulis novel yang sia-sia itu dan kamu akan punya semua waktu yang kamu perlukan, "ujar si istri.
"Jangan berkata begitu. Suatu hari akan ada orang yang baca karya saya, "kata si suami.
"Saya tidak peduli. kamu harus bantu tean saya."
"Saya benar-benar tak bisa."
"Untuk kali ini saja juga tak bisa?"
"ya, saya tak bisa."
Pembicaran terhenti, si istri akhirnya memberi peringatan terakhir, "pikirkan 3 hari ini dan katakan ya, kalalu tidak ...
Hari pertama, si istri tidak masak, tidak membersihkan kamar mandi, mematikan komputer, televisi. ia hanya mengurusi ranjang karena dia juga tidur di sana. Si suami tidak peduli. Makan bisa beli jadi.
Hari kedua, si istri menyita seluruh isi kantong dan tas kerja suami,
"Tahu sendiri akibatnya jika kamu minta tolong di luar, "ancam si istri.
Kali ini, di suami kelabakan. Malam itu si suami minta belas kasihan pasa si istri dengan harapan situasi ini akan berakhir. Ternyata si istri tetap bersikeras.
"Saya tak akan menyerah, apapun yang dikatkannya, sampai sia setuju membantu teman sata, "katanya dalam hati.
Malam ketiga, si suami dan istri baring di ranjang, tapi masing masing melihat ke arah lain. "Rasanya kita harus bicara, "kata si suami.
"Tak ada pembicaraan, jika kamu tak mau bantu temanku, "sahut istrinya.
"ini sangat penting." Si istri tetap diam
"Sebaiknya kita cerai saja, "kata si suami.
Si istri kaget, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Saya punya perempuan lain, "kata si suami.

Si istri benar-benar marah dan ingin memukul suaminya, tapi berhasil mengendalikan diri dan menunggu kata-kata lainnya.
Mata mulai menggenang.
Si suami mengalihkan sebuah foto dari saku pakaian dalamnya, satu satuya tempat yang tidak digeledah si istri.
"Dia perempuan yang baik, " katanya.
Air mata si istri mulai bercucuran.
"Kepribadiannya juga baik, "sambungnya.

Hari si istri terasa hancur berkeping-keping. Suaminya menyimpan foto perempuan itu di dekat dadanya.
"Dia bilang, dia akan sepenuhnya mendukung saya menekuni hobi saya dalam mengarang sesudah kami menikah."
Si istri juga mengatakan hal yang sama ketika mereka pacaran. "Dian benar-benar mencintai saya."
Si istri merasa ingin melompat dari ranjang dan berteriak.
"Bukankah saya juga begitu?"
"Jadi dia tidak akan memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang tak ingin saya lakukan."
Si istri mulai berpikir, tapi hatinya tetap panas.
"Ingin lihat foto hasil jebretan saya?

Si suami lalu mengeluarkan foto itu dari amplop, mengulurkannya pada istrinya. si istri sangat marah dan menepis keras tangan suaminya. lalu menonjok lengannya.
Si suami tarik nafas panjang. Si istri menangis. Si suami lalu memasukkan kembali foto itu kedalam sakunya. Si istri menarik selimut dan menutupi seluruh badan dan kepalanya.
Si suami mematkan lampu dan tidur. Si istri tak bisa tidur. Ia menyesal memperlakukan suaminya seperti itu. Ia menangis dan memikirkan banyak hal. Ia ingin membangunkan suaminya dan bicara dengannya.

Bahwa dia tak akan kasar dan memaksa lagi. Ia lalu mamandangi dada suaminya yang sedang tidur, dia ingin tahu seperti apa wajah perempuan tersebut.
Perlahan, dia mendekati suaminya dan dengan hati hati manarik foto itu keluar. Ia ingin menangis dan ingin tertawa. foto itu adalah foto dirinya yang diambil suaminya secara baik, ia membungkuk dan mencium pipi suaminya.

Suaminya tertawa, ternyata dia hanya pura-pura tidur. Si istri berjanji tak akan mengulangi perbuatannya, berjanji akan memberikan dukungan penuh seperti yang diucapkannya sebelum menikah

TAMAT

0 komentar:

hannigues

Link To My Friends

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP